[Event] – Yayoi Kusama : Life Is The Heart Of A Rainbow

Processed with VSCO with k3 preset

Bumi kita hanyalah sebuah titik (polkadot) diantara sejuta bintang dialam semesta.

Yayoi Kusama (1968)

Ini adalah pameran kedua Yayoi Kusama di Indonesia yang diselenggarakan di Museum Macan (Museum of Modern And Contemporary Art in Nusantara, fyi) setelah sebelumnya pameran dengan judul ART TURNS WORLD TURNS yang dilaksanakan 4 november 2017 – 18 maret 2018 sukses di laksanakan.

LIFE IS THE HEART OF A RAINBOW adalah sebuah pameran survei yang berfokus pada keluaran Kusama berjumlah besar. Pameran Yayoi Kusama pertama dan terbesar di Indonesia ini menampilkan lebih dari 130 karya yang dibuat dalam jangka waktu 70 tahun. Pameran ini menjelajahi perkembangan motif dan tema ikoniknya, juga keterhubungan formal dan konseptual kedua hal tersebut sepanjanga kariernya. Termasuk didalamnya eksperimen lukis kusama diawal kiprahnya pada 1950an yang menunjukkan kemunculan dari penggunaan polkadot, jaring dan labu yang khas; sepilihan lukisan Infinity Nets yang tersohor; Dokumentasi performans publik dan happenings; instalasi berukuran besar dan lukisan – lukisan baru yang mendemonstrasikan pendekatan Kusama yang memikat terhadap ruang.

Sumber : Buku Program YAYOI KUSAMA: LIFE IS THE HEART OF A RAINBOW

Processed with VSCO with k3 preset

Pameran ini diselenggarakan dengan baik, appreciate kepada Museum Macan yang membuat pentata ruang yang tidak membingungkan, dan pembagian sesi visiting yang mampu mengurangi (sedikit) keramaian didalam museum yang mana setiap sesi berlangsung dua jam, walau menurutku untuk menikmati suatu seni  dalam waktu dua jam hanya waktu untuk melihat – lihat saja tanpa merekontruksi pemahaman lebih lanjut. Well, mari kita kita bahas saja isi pameran kemarin.

Untuk lebih mudah memahaminya aku bagi menjadi empat bagian lokasi pameran, yaitu Lukisan, Koleksi, Instalasi, dan Media Interaktif.

Lukisan
Early Works

Processed with VSCO with k3 preset

Lukisan awal Kusama menjadi seniman di tahun 1940-an diawali dengan teknik Nihonga (teknik melukis jepang) sampai Avant Garde yang akhirnya menjadi landasan seninya.

Avant Garde (from the French for ‘vanguard’) is traditionally used to describe any artist, group or style, which is considered to be significantly ahead of the majority in its technique, subject matter, or application.

Lukisan awal Kusama sebagai seorang seniman ditahun 1940 sangat dipengaruhi tekanan yang ia alami di rumah, dan negaranya yang saat itu sedang dalam keadaan guncangan politik dan perang. Hal ini adalah pelarian Kusama dalam mengatasi gejala halusinasi yang ia alami terus menerus sejak kecil. Lukisan diera ini masih berupa guratan abstrak. Salah satu lukisan yang menjadi spotlight yang dinamakan “FLOWER”.

Processed with VSCO with  preset

Tertulis dalam keterangan lukisan ini memberikan pertanyaan kepada pengunjung apakah lukisan ini terlihat seperti bunga? Dalam lukisan abstrak memang tidak harus menggambarkan sebuah obyek secara real seperti yang ada di dunia nyata. Tapi masuk akal menurutku jika dibayangkan hal ini adalah penggambaran bunga atau serbuk sari dari bunga yang paralel dengan diciptakannya patung lunak “Pollen” dikarya Kusama selanjutnya tanpa terlepas dari latar belakang Kusama yang tumbuh di perkebunan bibit  (Plant Seed Nursery)milik keluarganya .

Infinity Nets

Processed with VSCO with k3 preset

Lukisan konsisten dan kemunculan teknik jaring tak terhingga di setiap hasil karyanya pada era 1950an. Lukisan multipanel dan aplikasi pada permukaan tiga dimensi.

Kemunculan teknik jaring muncul diera ini yang bermula dari lukisan diatas kertas yang merujuk pada pengalamannya yang memandangi ombak Samudera Pasifik dari jendela pesawat menuju Amerika Serikat dari Jepang tahun 1957. Lukisan di era ini dibuat sebagai obyek yang bertautan dengan lingkungan sekitarnya. Mulai dari bidang monokrom, berwarna sampai lukisan multi panel dan aplikasi tiga dimensi. Karya – karya dijaman ini dianggap melintasi waktu, medium, spektrum warna dan skala.

Banyak sekali karya yang menarik diera ini, dari lukisan yang dilapisi net yang menggambarkan tiga bintang dunia, patung venus dengan polkadot dengan dasar warna merah dan lukisan jaring tak berujung lainnya.

Love Forever
Processed with VSCO with k3 preset
40 Lukisan silkscreen on canvas monokrom.

Satu seri karya lukisan dari awal tahun 2004-2007 yang dibuat dari pena dengan ciri tanda dan gambar khas anak-anak. Elemen dalam lukisan ini mewakili kejutan dan aspirasi gadis remaja, jadi tidak heran muncul gambaran mata dengan bulu mata, profil wajah dengan rujukan jelas “perempuan” disetiap hasil karyanya, makhluk biomorfis dan bunga, dengan sebaran garis dan pola organik diseluruh kanvas. Nyaris tidak ada ruang kosong yang ternyata ini obsesi lainnya yaitu Horror Vacui (ketakutan terhadap ruang kosong).

Seluruh sketsa ini pada awalnya berada di dinding museum yang akhirnya berhasil dikembangkan menjadi lukisan diatas kanvas.

My Eternal Soul (painting)
Processed with VSCO with k3 preset
24 lukisan dari 500 Lukisan kanvas acrylic penuh warna yang dimulai dari tahun 2009 sampai sekarang.

Merupakan satu seri lukisan terbaru Kusama yang dimulai dari tahun 2009 hingga sekarang masih terus berlangsung yang jumlahnya mencapai 500 buah. Salah satu lukisan disini menjadi judul pameran kali ini. Lukisan kali ini penuh warna, kontras dan menimbulkan ilusi – ilusi optik. Untuk menciptakan lukisan ini, Kusama meletakkan kanvas diatas meja dan bekerja dalam posisi duduk, atau kalau aku bilang seperti dalam keadaan mengerjakan ujian essay, yang kemudian secara bertahap memenuhi kanvas dari segala penjuru.

Koleksi
Great Gigantic Pumpkin (2013)
Processed with VSCO with k3 preset
Fiberglass Reinforced Plastic, Uruthane Paint, Metal. 245 x 260 cm. Collection of Gandaria city

LABU (?) Kuning motif polkadot besar ditengah ruangan. Mata mana yang ltidak terdistraksi dengan bentuk ikonik ini. Lagipula benda ini sepertinya wajib ada di setiap pameran Kusama dimanapun itu dilaksanakan.

Adapan dengan Labu? Kusama menyatakan labu adalah perwujudan ALTER EGO, atau aku yang lain.

“The first time I ever saw a pumpkin was when I was in elementary school and went with my grandfather to visit a big seed-harvesting ground… It immediately began speaking to me in a most animated manner. It seems that pumpkins do not inspire much respect, but I was enchanted by their charming and winsome form.” Kusama

Akhirnya buah ini menjadi salah satu dasar identitas dirinya dan mulai dibuat diakhir tahun 1940an. Karya pertama labu ini dibuat untuk secara spesik untuk Bennesse Art Site on Naoshima Island.

naoshima-japan-june-yayoi-kusama-s-giant-pumpkin-sculpture-art-island-85293510.jpg
sumber : https://www.dreamstime.com/editorial-image-naoshima-japan-june-yayoi-kusama-s-giant-pumpkin-sculpture-art-island-image85293510
Experiment in Japan

Instalasi dan lukisan. Pengembangan dari polkadot, bunga dan labu yang dimunculkan dalam skala karya lebih besar.

Disebutkan karya dalam bagian ini dibuat di tahun 1973 saat Kusama menemukan bahwa tanah airnya telah berubah drastis. Kebanyakan karya di era ini bersifat psikologis dan eksentrik. Karya diera ini yang berada di tengah ruangan dan memancing semua kamera ponsel untuk menyala adalah “POLLEN”.

Processed with VSCO with k3 preset

Pollen adalah patung lunak, penggambaran serbuk sari dari bagian tengah bunga yang dikelilingi oleh kelopak bunga. Patung ini dibuat menggunakan bahan seperti kain dan isian empuk yang ada dalam boneka. Lagi latar belakang Kusama yang tumbuh di plant seed nursery sangat berperan besar landasan setia karyanya.

Karya lainnya yang cukup menarik perhatian adalah kolase kotak putih yang dinamakan “Left-Over Snow in the Dream”. Pertama kali aku ngeliat ini, yang ada dikepala ini adalah susunan usus 🙂

Processed with VSCO with k3 preset

Ternyata ini adalah tuangan trauma Kusama kecil saat dia menjadi  mata – mata ibunya karena bapaknya saat itu terlibat extra-marital affairs. Soft culpture ini sering dianalogikan sebagai bentuk Phallus (penis). Bisa disebut trauma ini menimbulkan Phallic Stage terhadap Kusama kecil yang akhirnya membuat dirinya trauma terhadap lelaki dan seks.

Dibagian lain terdapat lukisan dalam bentuk besar dan masih didominasi polkadot, bunga dan labu. Selain itu juga mulai muncul warna dominan lainnya, yaitu warna merah. Bukan lagi didominasi warna kuning.

My Eternal Soul
Processed with VSCO with k3 preset
Sewn stuffed, fabric, paint, metal.Koleksi Pribadi

Patung lunak terbaru yang hadir untuk menemani lukisan – lukisan penuh corak dan drama di seri ini. Patung ini adalah perwujudan tiga dimensi dari berbagai citra yang tergambar dari lukisan itu. Ada lima patung lunak yang dihadirkan pada pameran kali ini.

Instalasi
(Pendekatan Kusama yang memikat terhadap ruang)
Narcissus Garden (1966/2018)

Processed with VSCO with k3 preset

Bola – Bola Baja Anti Karat. 1500 Sphere. Diameter rata – rata 30cm

Kalau menilik sejarahnya yang terjadi di tahun 1966 di Venice Biennale ke 33, “YOUR NARCISSIUM (SIC) FOR SALE” adalah salah satu perwujudan kritik yang eksentrik oleh seorang Kusama kepada seni. Kusama mempertegas bahwa seni adalah kesatuan seniman, pemirsa dan lingkungan sekitarnya. Produksi, pameran dan sirkulasi seni menjadi sasaran komersialisasi. Kusama berdiri ditengah 1.500 bola metalik dengan menggunakan kimono emas yang dihiasi obi perak dan menjual bola – bola tersebut seharga 2 Dollar.

Dots Obsession – Infinity Mirrored Room (2008/2018)
Processed with VSCO with k3 preset
Balon vinil yang digantung, kubah balon besar dengan ruang cermin dan kubah intip cermin. Ukuran bervariasi.

Instalasi berskala besar yang menggambarkan obsesinya terhadap polkadot. Obsesi masa kecil yang dimulai dengan kondisi psikologis dimana penglihatannya penuh dengan polkadot, jaring, dan selubung padat.

Karya ini adalah bola bola polkadot menggantung dan sebuah ruang intip cermin yang menciptakan ilusi masuk dalam sebuah miniatur alam semesta polkadot tak berhingga disalah satu bola polkadot besar.Hal ini mencakup bahwa ruangan meluas dan runtuh disaat yang bersamaan.

The Spirit of The Pumpkin Descended Into the Heaven (2015)
Processed with VSCO with k3 preset
Instalasi kotak kaca dengan instalasi lainnya kubah intip kaca didalamnya.

Sebuah ruangan kotak polkadot yang tertutup yang terdapat cermin yang membuat bayangan kita menjadi refleksi karyanya. Didalamnya terdapat kotak intip cermin yang juga memaksa kita masuk kedalam miniatur alam semesta polkadot yang lebih massive.

Ini adalah lanjutan dari seri “Dots Obsession – Infinity Mirrored Room” kita diajak masuk kedalam dunia Kusama dan obsesinya terhadap polkadot dan warna kuning tanpa batas.

I Want to Love on the festival night (2017)
Processed with VSCO with k3 preset
Kotak kaca dengan nyala lampu berbeda. Memiliki lubang disetiap sisinya. Koleksi museum macan

Kotak intip ini dikelilingin lukisan seri Love Forever, kotak intip bersegi enam yang membuat kita mengintip keruangan berisi lampu warna warni yang menghasilkan pengalaman kaleidoskopis, sensasi tak berhingga dan kemusnahan. Tetap didalam dunia polkadot namun bukan lagi didominasi warna kuning. Kusama mengajak kita dalam dunia MY ETERNAL SOUL-nya sebagai karya lanjutannya.

Infinity Mirrored Room – Briliance of the Souls (2014)
Processed with VSCO with k3 preset
Kotak dengan kaca, panel kayu, LED, metal dan acrylic panel, air, Koleksi Museum Macan.

Ruangan thematic favorit lainnya. Sebuah ruangan infinity lainnya namun mengajak kita masuk kedalamnya secrara utuh, dan merasakan polkadot tersebut ada disekitar kita, bukan lagi obyek yang kita intip. Polkadot warna warni dalam bentuk pijaran lampu LED membuat kita merasa di dunia semesta polkadot yang lebih kaya.

The Obliteration Room (2002-now)
Processed with VSCO with k3 preset
Ruangan dengan cat putih, beserta furniture dengan warna yang sama dan tempelan stiker dot warna warni. Kolaborasi dan koleksi dari Galeri Seni Queensland, Australia.

Diruangan ini Kusama mengajak kita lebih interaktif ikut dalam membuat polkadot diruangan yang semula putih ini dengan menempelkan stiker yang diberikan oleh petugas museum. Kusama yang menyebut ini proses “kemusnahan” yang artinya hilangnya suatu benda tanpa bekas sama sekali. Kusama juga menjelaskan apa yang selama ini ada dalam kepalanya, caranya melihat dunia yang penuh polkadot dalam ruangan ini.

Interactive
Body and Soul Performance
Processed with VSCO with k3 preset
Private room.

Pilihan dokumentasi dari performans ekperimental, happenings, di beberapa tempat ikonik New York, termasuk Brooklyn bridge, centralpark dan wall street. Beberapa dokumentasi photo dan video yang ditampilkan adalah Body Festivals, Naked Happenings, dan Anatomic Explosion. Didalam ruangan minim cahaya ini kita disuguhkan dengan video – video saat dirinya mencari jati dirinya di luar Jepang. Ini adalah penyaluran dari aliran Avant Garde yang diyakininya.

Berikut ada artikel yang menurut aku mampu menjelaskan apa isi ruangan ini dengan ringkas. klik disini ya.

Video “Manhattan Suicide Addict”
Processed with VSCO with k3 preset
Video yang menampilkan nyanyi dan lirik yang dibuat oleh Kusama

Swallow antidepressants and it will be all gone

Tear down the gate of hallucination.

Amidst the agony of flowers, the present never ends

At the stairs of heaven my heart expires in their tenderness.

Calling from the sky, doubtless, transparent in its shade of blue

Embraced with the shadow of illusion

Cumulonimbi arise. Sounds of tears. Shed upon eating the colour of cotton rose

I become a stone. Not in time eternal.But in the present that transpires.

Video nyanyian kusama ini menampilkan kusama dengan baju merah polkadot dengan background yang berubah – rubah disuatu ruangan yang dikelilingi kaca yang merefleksikan sebuah ruangan infinity.

Semoga tulisan ini mampu menjadi gambaran bagi yang tidak memiliki kesempatan hari kemarin. Tulisan ini adalah seri pertama dari tulisan kunjungan ku ke museum Yayoi Kusama. Mungkin beberapa terdengan boring dan terlalu teoritical, tapi ini penting untuk mendalami seni seorang Yayoi Kusama. Karena bahwasanya setiap seni mempunyai latar belakang.

Cheers 💕,
Mendys

Processed with VSCO with k3 preset

Semua materi ini dirangkum dari buku program, keterangan disetiap karya seni Kusama, dan beberapa informasi lainnya di forum – forum kesenian lainnya. Intisari yang semoga mudah dibaca dan dicerna.

Sejarah lengkap setiap series bahkan dijabarkan dalam satu buku biografi tersendiri, silahkan bagi kalian yang memiliki ketertarikan khusus bisa membelinya.

Seni memang tidak selalu harus dimengerti secara utuh seperti apa yang ada diotak senimannya, karena transfer itu sangat mustahil dilakukan 100%. Yang dapat kita lakukan, nikmati saja. Bagi yang berminat dan kalau punya kesempatan silahkan kunjungin pameran Kusama selanjutnya for the real experience 🙂

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: