Teaching is a difficult profession. Difficult to get rich by material things you can be proud of. In some places, it’s even in the lowest income range. If being a teacher it’s not calling from your heart, please don’t push the door – Mendys
Guru adalah salah satu sukarelawan mulia dimuka bumi ini. Akupun tidak heran ketika Kaisar Hirohito memerintahkan untuk menghitung jumlah guru yang tinggal dan masih hidup ketika bom meluluhlantakan Jepang di perang dunia ke II. I could say, nasib suatu bangsa tergantung bagaimana peran para gurunya. Machiavelli pun pernah berkata peran kaum guru seperti nabi – nabi tanpa senjata.
Kita telah jatuh, karena kita tidak belajar. Kita kuat dalam senjata dan strategi perang, akan tetapi kita tidak tahu bagaimana mencetak bom yang sedahsyat itu. Kalau kita semua tidak bisa belajar bagaimana kita akan mengejar mereka? Maka kumpulkan sejumlah guru yang masih tersisa di seluruh pelosok kerajaan ini, karena sekarang kepada mereka kita akan bertumpu, bukan kepada kekuatan pasukan” – Kaisar Hirohito
Did you know, The way you teaching can lead your student to their life choices?
Let’s talked based on my experince. Mungkin bukan karena seorang Bapak Kaslan (He is my accounting teacher) aku pasti bukan orang pertama yang mengumpulkan lembar PMDK ( Penelusuran Minat dan Bakat ) dengan jurusan AKUNTANSI. Mungkin aku akan jadi salah satu orang yang bimbang dan mempunyai peluang salah jurusan setelah lulus nanti. Pernah kalian merasa suka terhadap suatu pelajaran karena gurunya? Yes! That’s means she/he teach with heart and through to ours!
Peran seorang guru semakin besar kurasakan setelah ikut berbagai macam kegiatan relawan. Teaching one day, it’s quite popular right now! Dimana kalian mengajar di sekolah satu hari, mengenalkan dan mengajarkan profesi kalian. Unfortunately, tidak semudah yang diharapkan. Banyak kejadian yang akan membuat kalian ingat dan menyesal dulu jadi biang onar di kelas. For some people, you think you get karma this time!
Dulu pertama kali ikut relawan, sebagai tim dokumentasi, aku melihat bagaimana teman – temanku harus berhadapan dengan anak – anak yang luar biasa energinya, harus siap dengan pertanyaan – pertanyaan tak terduga, dan harus menahan emosi ketika kekacauan terjadi. Bahkan beberapa kali aku ikut terjun langsung membantu mereka mengajar, dari ikut memasang properti mengajar, membantu membuat kondisi kelas kondusif lagi bahkan menggendong seorang anak yang tantrum di punggungku kemudian mengajaknya berkeliling sekolah.
Anywy, sehabis kelas berakhir aku tertidur dilorong kelas! 😀 Itu baru sehari! Bagaimana setiap hari? Maybe, I will get hurt on my back!
Sampai disini aku menarik kesimpulan, tidak semua orang siap menjadi guru! Guru adalah seseorang yang harus datang dari panggilan hati ketika isi amplop gaji tidak cukup mampu membuat mereka bangga dengan kemewahan materi yang tidak akan terpenuhi dari gaji seorang pendidik di negeri ini.
Aku sangat mengerti, kita bekerja untuk mendapatkan beberapa lembaran rupiah. Tapi ketika berikrar menjadi seorang guru,target kalian jauh lebih mulia dari sekedar rupiah. Target kalian adalah mengajar generasi penerus yang mungkin 30 atau 40 tahun kedepan menjadi pengambil keputusan bangsa ini.
Janganlah berhenti belajar, hanya karena tidak ada diklat dari anggaran negara. Janganlah kesal kepada murid, hanya karena terlambatnya pencairan tunjangan kinerja. Ingatlah setengah hari mereka bersama kalian, tidak salah kalau aku bilang guru adalah salah satu orang yang berperan dalam kehidupan anak – anak.
Kepada Pemerintah negara ini, jangan lah mereka dibebankan kegiatan rumit administratif yang memecah konsentrasi mulia mereka. Perhatikanlah pendidikan mereka, perhatikanlah pula kehidupan mereka, janganlah memaksa mereka membuat pilihan yang sulit antara mengajar dan melanjutkan hidup.
Untuk guru – guru yang mungkin membaca tulisan ini, izinkan aku mewakili murid – murid kalian yang mungkin ingin berterima kasih tapi tidak tahu cara menyampaikannya.
Terimakasih telah mengajarkan kami sesuatu dari yang tidak kami ketahui hingga menjadi ahli.
Terimakasih telah “memaksa” kami untuk belajar walaupun pada awalnya kami selalu malas melakukannya.
Terimakasih telah membuktikan bahwa sekolah adalah sesuatu hal yang penting ketika bolos dan nongkrong di gamecentre menjadi pilihan yang jauh lebih menarik.
Terimakasih telah lembur malam hari, memeriksa PR, menyusun pelajaran besok hari ketika kami semua menggerutu malam sebelumnya karena harus mengerjakan PR yang engkau berikan.
Terimakasih telah datang ke sekolah ketika anakmu sedang demam tinggi hanya karena kami minggu depan akan ujian Nasional.
Terimakasih telah percaya kami bisa, kami mampu, dan memberikan kesempatan kedua, ketiga dan kesekian ketika kami hampir menyerah dengan f*cked-life-school.
Terimakasih telah terlibat dalam kehidupan personal kami yang sebenarnya bukan menjadi urusan kalian. Bahkan kalian harus rela mendengarkan tangisan putus cinta kami.
Terimakasih membuat hidup kami berubah dan jauh lebih baik dengan ilmumu, sifatmu, dan kebaikan hatimu.
You made an impact in our lives. Your lesson plans, your words, and your tireless effort had a lasting effect on us. We may not have realized it at the time, but now when we look back, we know that we would not be who we are today if you had never been our teacher.
Selamat Hari Guru, Guru – guru ku!
Salam Hormatku atas Baktimu 💕,
Mendys
#CERITAGURUKIJP diatas saya tuturkan sebagai relawan dokumentator sebagai bagian ikut merayakan #HARIGURUNASIONAL tahun 2017. Foto – foto diatas adalah hasil kegiatan mengajar yang diselenggarakan oleh KIJP Batch 6 dengan tema Anak Santun Itu Keren #ASIK
Kepemilikan foto adalah murni dari kepemilikan pribadi dan dapat digunakan untuk kegiatan KIJP (Komunitas Inspirasi Jelajah Pulau).
Terimakasih kepada pengajar KIJP Batch 6 SDN Pulau Panggang 3 yang menjadi relawan dalam foto ini. You give me another story! Lala si Ibu mungil jago desain, Adit Bapak robot baik, Yuyun Bu Apoteker manis, Eva Ibu Geodet Santun, Anti Ibu Penari kebanggaan, Siwi Ibu arsitek cantik, Naufal Bapak batu (Geologist) ganteng, Sari ibu Editor yahud dan Umar Bapak Pengacara Bertopeng. Thanks guys!
Tinggalkan Balasan