[Politik] -Hiduplah Indonesia Raya!

Walaupun banyak negri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Tanah Airku- Ibu Sud

Well, setelah sekian lama, aku baru menyadari dalamnya bait lagu ini. I hope it’s not too late to say, I really love you my beautiful country!

Walau negara ini masih merangkak untuk mensejahterakan rakyatnya yang kadang lupa untuk sekedar mengucapkan “terimakasih ibu pertiwi”

Walau terkadang masih banyak rakyat dengan mudahnya menimpakan sesuatu yang buruk kepada negara sendiri dgn dalih “ah indonesia” dan “ah orang indonesia”

Walau aku terkadang cuma tersenyum ketika berada di imigrasi negara lain, dan petugas menyebutkan

“Malaysia?”

“No, Indonesia”

“Oh you’re Malaysian”

Well, malaysia dengan luas wilayah 17% nya Indonesia, lebih terkenal dibandingkan negara dengan kekayaan luar biasa!

Jadi ingat doa penutup disidang MPR/DPR 16 agustus 2016 kemarin, Bapak M.Syafii berkata

“Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami sendiri. tapi hari ini, sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menyetop itu bisa terjadi. Lihatlah Allah, bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain dan kulinya adalah bangsa kami,”

Tapi untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik bukankah harus kita mulai dari diri kita sendiri?

Jangan mengharapkan pemimpin, jangan harapkan anggota dewan,bahkan jangan harapkan ibu mu yang merubah negara ini menjadi lebih baik. Dirimu!

Kita harus sibuk, sibuk memperbaiki negara ini dengan memperbaiki diri kita. Sibuk melakukan hal positif, sibuk menghasilkan hal positif, bukan terus menerus menengok jendela negara lain dan berkata “ah andai indonesia seperti itu…”

Menyalahkan kondisi dan pihak lain dalam konteks ingin maju adalah bentuk kemalasan. Lantas kalo belum atau tidak ada, mau apa? Ya akhirnya kita menjadi gempuran dan larut dalam arus globalisasi kalau tidak bergegas.

Mindset! Semua orang harus punya mindset belajar, membaca, dan sharing, maka pasti individu rakyatnya akan dapat berpikir dan mengambil keputusan menggunakan rasio, dibandingkan semangat membabi buta tanpa memahami permasalahannya. Bukan kah banyak orang yang ikut menggerutu, tapi ketika ditanya alasan menggerutu jawabannya selalu berbelit-belit. Ujung-ujungnya malah marah! Ah!

Memang sekarang pemimpin-pemimpin kita lahir di era 40-60 yang masih dilingkupi egoisme, otoriter dan menekan orang yang dianggap tidak tahu dan masih muda. Ya sudah lah, tidak bisa kita apa-apakan. Toh bukan salah mereka ketika mereka lahir dijaman yang membentuk karakter mereka seperti sekarang.

Pertanyaan adalah, apakah kita akan mewarisi sifat seperti itu? Membatasi dan mengkotak2kan sesuatu hal dengan dalih kebaikan, padahal supaya kita aman dan tidak repot?

20-30 tahun kedepan adalah masa kita nanti, masa kita menjadi pemimpin, bahkan untuk diri lita sendiri. Pertanyaannya apakah diera kepemimpinan kita nanti, kita mampu membuat indonesia menjadi lebih baik? Sudah cukup kah bekal kita mengejar ketertinggalan bangsa lain yang sudah terlebih dulu berlari? Kalau nanti keadaannya sama saja seperti sekarang, jangan sok hebat menyalahkan orang lain, pemerintah, dan pemimpin yang sekarang!

Anywy, I will still love my country if something bad happened to it. I will cry on it if a disaster came on it.

I hope Indonesian can be more proud of who we are and what we’ve achieved as a nation!

Selamat hari kemerdekaan bangsa ku! You may not be perfect but there’s nowhere else I’d rather call home.

Lets sing it loud so that the whole country will hear “Hiduplah Indonesia Raya!”

印尼人,

Mendys 💕

Wŏ shì Yìn Ní Rén (我是印尼人)

Je suis un Indonésien

저는 인도네시아 사람 이에요

私はインドネシアです

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: