Gak kerasa bulan mei sudah akan berganti besok hari, Bulan yang seharusnya ditutup dengan kenangan manis, agak berubah skenarionya dengan drama rumah sakit yang alih- alih ditolong oleh dokter ER yang kece.

Yap seminggu kemarin, dan tepatnya di tanggal yang harus dihiasi dengan foto – foto ucapan perayaan ulang tahun, diganti dengan latar Kamar UGD, lengkap beserta infus dan obat – obatan yang lumayan bikin meringis. Berbagai ucapan yang masuk di social media ingin sekali dibalas, tapi pandangan memburam seketika.

Apapun itu layak di syukuri. Mungkin body perlu istirahat, ketika empu nya memaksakan untuk terus bergoyang – goyang. Setidaknya diruangan kamar rumah sakit berukuran 4x4m ini membuatku mulai bisa memikirkan segala sesuatu yang mungkin aku acuhkan ketika sehat. 5 hari cukup membuat otakku mereplay dan mencerna setiap moment. Mulai dari kejadian Teh Manis Panas sampai mengerti kalimat “more listening more understanding”. Hal yang harusnya aku pahami dari arti sebuah kesederhanaan, bersyukur, dan kedewasaan diumur yang sudah bisa dikatakan memasuki usia gawat darurat ditanya tetangga kapan kawin.

Awal mei sih langit cerah sempurna. Diawali rentetan perjalanan panjang mulai dari dadakan (macem goreng tahu bulat) bahkan sampai agenda terencana yang direalisasikan cukup sempurna. Berlanjut dengan penyakit malas bekerja, tapi hati menentang untuk tidak berproduktivitas begitu juga dengan Account Bank. Walau dihadiahi dengan surat sakti, tapi ternyata itu jawaban dari doa emak yang tetep anaknya pengen jadi abdi dalem pemerintah. Yah, harus dijalani namanya juga komitmen.

Mei memang selalu membawa kesan yang mendalam, tapi mungkin tahun ini sangat imbang. Ada baik dan ada yang gak baik nya. YIN dan YANG! Menyadarkan bahwa semakin ke “sini” hidup itu ga segampang apa yang diharapkan. Bisa aja rencananya udah digodok mateng, bisa aja ujungnya gagal, atau yang ga diharapkan datang dengan melenggang. Apapun itu harusnya mulai diresapi maknanya. Bahwa semua itu pembelajaran, bahwa kita harus selalu belajar. Belajar untuk jadi orang yang lebih baik dengan semua permasalahan dan opsi hidup yang ada. Masalahnya bukan lagi soal percintaan ala drama korea yang bisa diselesaikan dengan ujan – ujan nunggu depan kost, tapi percintaan yang lebih rumit, dan segudang permasalahan kompleks lainnya yang kadang kudu dimeditasikan dengan hati yang lapang! Yang pasti tetaplah bersama – sama orang baik yang mampu membawa kebaikan dalam diri. 🙂

Yakin banyak yang gak ngerti ama tulisan hari ini, emang! Sengaja dibuat agar orang mulai bertanya “apakah kepalanya kebentur saat dirumah sakit?”

Cheers 

Mendys